Jumat, 15 Agustus 2014

Whoever you are, you can transform



This is how I start:

Whoever you are, you can transform.

1.  Untuk kalian yang pernah dianggap bodoh, kuper, dan kudet, tapi akhirnya sekarang jadi pinter dan berwawasan luas, selamat ya…
2.     Untuk kalian yang pernah dikucilkan dan dihindari orang, namun sekarang jadi orang yang dicari-cari karena kemampuanmu, selamat ya…
3.  Untuk kalian yang waktu kecil dibully karena lemah, tapi sekarang jadi sosok yang tangguh, proud of you, dear…
4.    Untuk kalian yang pernah dianggap tidak layak untuk masuk ke suatu komunitas, namun sekarang berhasil mandiri dengan menjadi diri sendiri, you are great!
5.     Untuk kalian yang pernah ditinggalkan karena dianggap kurang layak, namun sekarang berhasil mematahkan anggapan itu, congrats!
6.      Dan untuk kalian yang lain yang pernah berada di titik terpuruk namun sudah bangkit dan menjadi jauh lebih baik, God bless you



Yak, itu adalah sebagian kenyataan yang mungkin terjadi di lingkungan kita, atau mungkin pernah kita alami. Penolakan, intimidasi, keterasingan, dan hal menyakitkan lainnya terkadang menjadi konsumsi sehari-hari karena kekurangan yang kita miliki. Kurang cantik, kurang kurus, kurang kaya, kurang gemuk, kurang gaul, dan kurang-kurang lainnya. Namun dalam tulisan ini saya tidak ingin membahas mengenai kejadian-kejadian pahit yang membuat kita tertekan. Saya hanya ingin mengajak kita memandang kalau kejadian pahit yang dilalui itu adalah awal dari proses yang membentuk kita menjadi lebih indah. Menjadi lebih baik. Tapi…

Ya, ada tapi yang panjang sebelum kita sampai di posisi menjadi lebih baik. Perlu kita ketahui bahwa di dunia ini tidak ada hal yang instan. Bahkan membuat mie yang dibilang instan pun kita membutuhkan proses mendidihkan air, membuka bumbu, dsb. Begitu juga dengan proses perkembangan kita. Banyak hal yang harus terjadi sebelum kita berada dalam fase yang dikatakan ‘sukses’. Pernah ada kata bijak yang berbicara seperti ini: ‘pelaut handal tidak dilahirkan dari laut yang tenang’. Ungkapan itu benar, jika kehidupan kita datar dan senang-senang saja, kita tidak akan mengetahui sejauh mana kemampuan kita yang sebenarnya. Kita akan terjebak pada kondisi yang biasa-biasa saja.

Semua proses itu hanya akan membuat kita jadi lebih baik JIKA kita memiliki reaksi tepat dari setiap proses yang kita lalui. Jika kita salah bereaksi, maka lembah kesuraman dan rasa pesimis yang akan menyertai kita di proses selanjutnya.

Saya dulu juga bukan orang yang memiliki banyak kelebihan (sekarang juga bukan berarti punya banyak kelebihan sih, hehehe). Saya termasuk anak biasa-biasa dari orang biasa yang punya kemampuan biasa-biasa. Kondisi biasa-biasa ini membuat saya jadi sosok yang kurang gaul dan cenderung minderan (teman lama mungkin tahu hal ini). Kondisi ini juga yang membuat saya sering diremehkan dan dianggap tidak ada. Tidak sedikit yang tidak percaya jika saya berhasil memenangkan sesuatu, hal itu dianggap tidak wajar bagi mereka (mereka tidak tahu kalau saya punya Tuhan yang keren, hehehe). Tidak sedikit dari hari-hari di masa lalu saya lalui dengan tangisan karena kekurangan yang saya miliki. Namun tiap saat pula saya dihiburkan dengan cara yang berbeda. Penghiburan itu membuat saya bertahan. Penyertaan itu membuat saya terus maju meski sering terseok-seok (halah).

Singkat cerita.. *Taraaaa*

Lia yang bukan siapa-siapa ini sudah menjadi seseorang yang jauh lebih baik dari Lia yang dulu. Mungkin tidak sesukses orang lain, mungkin tidak semenarik orang lain, namun saya yakin, orang-orang yang saya kenal lama juga pasti merasakan perbedaan itu. Perbedaan yang mengarah ke hal yang lebih baik. Saya juga tidak akan menceritakan apa saja perubahan yang terjadi dalam hidup saya karena itu berarti saya mengumbar aib di masa lalu :p. Namun satu hal yang pasti, satu hal yang ingin saya tekankan adalah: Nikmatilah pahit manis proses yang kamu alami saat ini, karena hal itulah yang akan membuatmu menjadi lebih baik dari sekarang. Suatu saat, jika kamu berhasil melewatinya dengan baik, kamu akan melihat ke masa lalumu dan tersenyum karena terpesona dengan apa yang telah kamu capai. Terpesona dengan apa yang telah dilakukan Tuhan pada hidupmu. Seperti apa yang saya rasakan saat ini. Lia yang sekarang tidak akan menjadi Lia yang kalian baca tulisannya jika saya tidak melewati proses yang diberikan sebelumnya. Jadi, percayalah bahwa segala sesuatu yang terjadi saat ini, adalah untuk kebaikanmu di masa datang, apapun itu. Tetaplah kuat. Tetaplah bersemangat dan selalu yakin, bahwa kamu bisa menjadi lebih baik. 

This is how I stop this article:

Whoever you are, you can transform. Be better or not. That’s your choice.

Fighting!

you can read another transformation post here: life

 

Tempat Mengungkap yang Tak Terucap Template by Ipietoon Cute Blog Design