This is how I start:
Whoever you are, you can
transform.
1. Untuk
kalian yang pernah dianggap bodoh, kuper, dan kudet, tapi akhirnya sekarang
jadi pinter dan berwawasan luas, selamat ya…
2. Untuk
kalian yang pernah dikucilkan dan dihindari orang, namun sekarang jadi orang
yang dicari-cari karena kemampuanmu, selamat ya…
3. Untuk
kalian yang waktu kecil dibully karena lemah, tapi sekarang jadi sosok yang
tangguh, proud of you, dear…
4. Untuk
kalian yang pernah dianggap tidak layak untuk masuk ke suatu komunitas, namun
sekarang berhasil mandiri dengan menjadi diri sendiri, you are great!
5. Untuk
kalian yang pernah ditinggalkan karena dianggap kurang layak, namun sekarang
berhasil mematahkan anggapan itu, congrats!
6. Dan
untuk kalian yang lain yang pernah berada di titik terpuruk namun sudah bangkit
dan menjadi jauh lebih baik, God bless you…
Yak, itu adalah sebagian
kenyataan yang mungkin terjadi di lingkungan kita, atau mungkin pernah kita
alami. Penolakan, intimidasi, keterasingan, dan hal menyakitkan lainnya
terkadang menjadi konsumsi sehari-hari karena kekurangan yang kita miliki.
Kurang cantik, kurang kurus, kurang kaya, kurang gemuk, kurang gaul, dan
kurang-kurang lainnya. Namun dalam tulisan ini saya tidak ingin membahas
mengenai kejadian-kejadian pahit yang membuat kita tertekan. Saya hanya ingin mengajak
kita memandang kalau kejadian pahit yang dilalui itu adalah awal dari proses
yang membentuk kita menjadi lebih indah. Menjadi lebih baik. Tapi…
Ya, ada tapi yang panjang sebelum
kita sampai di posisi menjadi lebih baik. Perlu kita ketahui bahwa di dunia ini
tidak ada hal yang instan. Bahkan membuat mie yang dibilang instan pun kita
membutuhkan proses mendidihkan air, membuka bumbu, dsb. Begitu juga dengan proses perkembangan
kita. Banyak hal yang harus terjadi sebelum kita berada dalam fase yang
dikatakan ‘sukses’. Pernah ada kata bijak yang berbicara seperti ini: ‘pelaut
handal tidak dilahirkan dari laut yang tenang’. Ungkapan itu benar, jika
kehidupan kita datar dan senang-senang saja, kita tidak akan mengetahui sejauh
mana kemampuan kita yang sebenarnya. Kita akan terjebak pada kondisi yang
biasa-biasa saja.
Semua proses itu hanya akan
membuat kita jadi lebih baik JIKA kita memiliki reaksi tepat dari setiap proses
yang kita lalui. Jika kita salah bereaksi, maka lembah kesuraman dan rasa
pesimis yang akan menyertai kita di proses selanjutnya.
Saya dulu juga bukan orang yang
memiliki banyak kelebihan (sekarang juga bukan berarti punya banyak kelebihan
sih, hehehe). Saya termasuk anak biasa-biasa dari orang biasa yang punya
kemampuan biasa-biasa. Kondisi biasa-biasa ini membuat saya jadi sosok yang
kurang gaul dan cenderung minderan (teman lama mungkin tahu hal ini). Kondisi
ini juga yang membuat saya sering diremehkan dan dianggap tidak ada. Tidak
sedikit yang tidak percaya jika saya berhasil memenangkan sesuatu, hal itu
dianggap tidak wajar bagi mereka (mereka tidak tahu kalau saya punya Tuhan yang
keren, hehehe). Tidak sedikit dari hari-hari di masa lalu saya lalui dengan
tangisan karena kekurangan yang saya miliki. Namun tiap saat pula saya
dihiburkan dengan cara yang berbeda. Penghiburan itu membuat saya bertahan. Penyertaan
itu membuat saya terus maju meski sering terseok-seok (halah).
Singkat cerita.. *Taraaaa*
Lia yang bukan siapa-siapa ini
sudah menjadi seseorang yang jauh lebih baik dari Lia yang dulu. Mungkin tidak
sesukses orang lain, mungkin tidak semenarik orang lain, namun saya yakin,
orang-orang yang saya kenal lama juga pasti merasakan perbedaan itu. Perbedaan
yang mengarah ke hal yang lebih baik. Saya juga tidak akan menceritakan apa
saja perubahan yang terjadi dalam hidup saya karena itu berarti saya mengumbar
aib di masa lalu :p. Namun satu hal yang pasti, satu hal yang ingin saya
tekankan adalah: Nikmatilah pahit manis proses yang kamu alami saat ini, karena
hal itulah yang akan membuatmu menjadi lebih baik dari sekarang. Suatu saat,
jika kamu berhasil melewatinya dengan baik, kamu akan melihat ke masa lalumu
dan tersenyum karena terpesona dengan apa yang telah kamu capai. Terpesona dengan
apa yang telah dilakukan Tuhan pada hidupmu. Seperti apa yang saya rasakan saat
ini. Lia yang sekarang tidak akan menjadi Lia yang kalian baca tulisannya jika
saya tidak melewati proses yang diberikan sebelumnya. Jadi, percayalah bahwa
segala sesuatu yang terjadi saat ini, adalah untuk kebaikanmu di masa datang,
apapun itu. Tetaplah kuat. Tetaplah bersemangat dan selalu yakin, bahwa kamu
bisa menjadi lebih baik.
This is how I stop this article:
Whoever you are, you can
transform. Be better or not. That’s your choice.