Beberapa hari terakhir saya menjadi warga Jakarta (coret) sementara waktu karena ada rapat kerja di kantor pusat. Seperti raker pada umumnya, pulang saat matahari terbenam sudah menjadi hal yang lumrah. Tiba di mess sudah sisa 1/16 nyawa. Tidak ada lagi tenaga yang bisa dialokasikan untuk sekadar menyapa teman. Sehingga hari diakhiri dengan tidak menanyakan kabar siapapun.
Kamis, 17 Desember 2015
Sabtu, 05 Desember 2015
Membawa Sampah
pic from google |
Hari ini saya membawa sampah dari
rumah menuju ke TPA (tempat pembuangan akhir) yang tidak begitu jauh dari
rumah. Seperti TPA pada umumnya, aroma yang menyebar di sekitaran TPA sangat
tidak menyenangkan. Mungkin karena berbagai macam campuran makanan basi yang
sudah mulai terurai berkumpul disana. Saya sesegera mungkin membuang sampah
yang saya bawa dan berlalu meninggalkan TPA tersebut. Setelah berjarak beberapa
meter baru saya menghirup udara segar kembali. Aroma menyengat hilang diganti
dengan aroma embun pagi. Saya senang bisa terlepas dari bau yang tidak sedap
dengan segera. Membawa sampah atau berada di sekitar sampah memang bukan hal
yang menyenangkan. Oleh karena itu sampah harus dengan rutin dibuang agar tidak
mencemari rumah atau lingkungan sekitar kita. Tidak ada yang nyaman dengan bau
yang dikeluarkan oleh sampah yang lama tersimpan, bukan? Tidak hanya itu,
sampah sisa makanan yang terlalu lama bisa menimbulkan kuman, mengundang lalat,
dan menciptakan penyakit.
Label:
Refleksi diri
Langganan:
Postingan (Atom)