02-04-2011
Catatan renungan pribadi, repost from old blog: friskilia.blogspot.com.
Yunus 1-3
Suatu
pagi, aku terbangun dengan menangis. Banyak masalah yang muncul dan
menghujamku bertubi-tubi, tanpa ampun. Tidak kuat rasanya. Sering
terungkap pikiran-pikiran bodoh untuk mengambil jalan pintas untuk
keluar dari semua ini. Ingin rasanya melarikan diri sejauh mungkin dari
keadaan ini. Tertekan? Ya. Putus asa? Tentu. Frustasi? Depresi? Jadi
keseharianku.
Doa-doa ku serasa kering, hidupku menjadi hampa, there’s nothing feels alright.
Semakin
hari semakin ingin melarikan diri. Sampai pagi itu, aku teringat
tentang kisah Yunus. Yunus yang diperintahkan Tuhan ke Niniwe. Namun,
apa yang Yunus lakukan? Ia melarikan diri, ke Tarsis, jauh dari hadapan
Tuhan. Ia melarikan diri dari panggilan-Nya. Apa yang terjadi kemudian?
Tuhan mengirimkan angin ribut ke laut, terjadi badai besar, yang
kemudian membuat Yunus dilempar ke laut. Masuk ke perut ikan. Suatu
keadaan yang sangat tidak menyenangkan. Selama di perut ikan, Yunus
menyadari semuanya, dan memilih kembali berdoa dan mengucap syukur pada
Tuhan. Tuhan memang maha baik, Ia memerintahkan ikan untuk memuntahkan
Yunus ke darat. Lantas, setelah proses penderitaan panjang yang berujung
dengan pertobatan Yunus dan pengampunan Tuhan, apakah kemudian Yunus
bisa ke Tarsis? Ke tujuannya? Tidak. Dia tetap diperintahkan ke Niniwe,
tujuan Tuhan yang mula-mula.
Rhema
yang saya dapat dari kisah ini yaitu, apapun yang kita lakukan, apapun
respon kita terhadap kehendak Tuhan, entah itu respon baik, maupun
respon penolakan, pada akhirnya tujuan Tuhan akan tetap tercapai. Hanya
saja, saat kita melarikan diri dari jalur Tuhan, jalan yang kita tempuh
untuk mencapai tujuan itu akan jauh lebih berat dan tidak menyenangkan.
Saat kita tidak bisa diajari dengan kelemahlembutan, Tuhan akan
mengajari kita dengan ketegasan dan cambuk api.
Hal
ini menguatkan saya untuk tetap bertahan, mencari apa maksud Tuhan dari
semua yang telah saya alami. Berharap agar saya mengetahui apa yang
menjadi kehendaknya. Menguatkan hati untuk setia di jalan Tuhan. Agar
pada akhirnya tujuan-Nya terhadap saya tercapai. Tercapai tanpa harus
melewati segala hal menyakitkan hanya karena saya tidak patuh dan
berusaha melarikan diri.
How about you?
Apa saat ini juga ada di kondisi seperti saya? Tidak kuat lagi? Ingin melarikan diri?
Pikirkan kembali berpuluh-puluh kali. Cari tahu kehendak-Nya.
Mari saling mendoakan dan menguatkan hati.
GBU