Ini aku,
Manusia yang silau dengan hingar-bingar masa
pencarian jati diri
Aku takut tersesat, aku penuh bimbang
Benakku menyimpan banyak tanya
Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku melangkah?
Siapa yang aku ikuti?
Siapa yang menjamin bahagiaku?
Lalu aku disapa oleh cinta, cinta yang katanya
membawa bahagia
Cinta yang membuat hidupku penuh warna ceria
Begitu indah sehingga tak kusadari aku
memberikan diriku pada cinta yang salah
Cintaku berakhir dengan duka
Hatiku penuh luka.
Kembali aku bertanya, apa yang harus aku
lakukan? Siapa yang harus aku ikuti?
“kemarilah!” ujar dunia maya, “ayo bergegas!” teriak kesenangan dunia. “Kau
bebas melakukan apapun disini”. “kami punya banyak hal yang membuatmu lupa
akan duka”
Aku mengikuti mereka, terlarut dalam imajinasi
yang seakan nyata
Aku lupa akan duka, namun tak kusangka, dunia
itu membuatku lupa akan realita.
Aku terhempas arus
tanpa logika.
Bahagiaku semu. Hidupku kosong. Diriku malu.
Ini aku,
Menyesali masa laluku, menyerah akan hidupku,
membiarkan gelap menyelimutiku.
Aku hilang.
Dalam sepiku aku kembali bertanya, apa yang
harus aku lakukan? Siapa yang harus aku ikuti? Hidupku di tangan siapa?
Terdiam dalam sunyiku, membisu atas
kesalahanku.
Hingga Dia menyentuhku.
Dia yang seharusnya aku sapa dalam setiap
doaku
Dia yang aku sebut Tuhanku.
Dia memelukku, menyentuh relung hatiku
Dia yang berkata “ kembalilah anakKu, aku
mengasihimu, dan tetap akan mengasihimu. Hidupmu di tanganKu, rancanganKu
sungguh indah bagimu”
Ah, Tuhan, betapa besar kasihMu padaku yang
rapuh ini.
Betapa setia Engkau padaku yang tegar tengkuk ini.
Ampuni aku Tuhan, ampuni salahku
Ini hidupku, kuserahkan padaMu
Biarlah aku tetap tinggal diam di dalamMu
Menikmati indah rencanaMu.
Mengikuti setiap bimbinganMu
Karena hidupku, ada di tanganMu.
Ini aku,
Manusia yang telah menjadi baru.
Bagaimana denganmu?
Fr-24012016
Save the date, come and join us! |