Sabtu, 13 Februari 2016

Katalisator Semangat


Surat ini sengaja ditujukan kepada sahabat yang kesetiaannya telah teruji ruang dan waktu. Sahabat yang disengaja atau tidak selalu hadir di saat yang tepat saat penulis membutuhkannya meski tanpa diminta. Sahabat yang menamakan dirinya sebagai dokter cinta karena sering jadi tempat curahan hati penulis galau yang sekarang semakin jarang curhat tentang cinta karena memang sedang fokus menjalani apa yang disebutnya ‘panggilan’ untuk ‘ikut berperang’ (maaf ya, pasiennya udah mulai bisa terapi sendiri hahaha). Sahabat yang selalu mendorong dari belakang di saat penulis tidak memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk memulai suatu hal baru. Sahabat yang tetap percaya pada penulis saat yang lain tidak percaya padanya termasuk dirinya sendiri. Sahabat yang pernah penulis sebut sebagai guardian angel. Tidak selalu terlihat dan terasa keberadaannya (bahkan sering menghilang tanpa bekas), tapi sering dikirim Tuhan untuk melindungi penulis dari banyak hal yang akan melukai. Sahabat yang ikut berjuang dengan sangat keras untuk membua penulis bangkit dari keterpurukan terkelam dalam hidupnya. Sahabat yang menjadi bagian dari kisah perubahan hidup penulis yang nyaris 180 derajat. Sahabat yang ikut menguatkan penulis untuk tetap menulis. Sahabat yang sampai sekarang masih jadi jojoba (ups). Sahabat yang kasihnya terhadap orang lain sangat tulus meski sering dianggap modus (dasar gemini :p). Sahabat yang berani menegur dengan bijak saat penulis melenceng dari tujuan awal. Sahabat yang mampu menghibur dengan caranya sendiri (baca: aneh). Sahabat yang mampu mencerahkan kehidupan penulis dan orang lain di sekitarnya. Sahabat yang udahlah ya.. nanti orangnya kegeeran x)). Sahabat yang penulis juluki sebagai katalisator semangat.

Hai,
Dimana sekarang? Sudah punya acara untuk valentine besok? Itu pertanyaan retoris, sih. Hahahahahaahahaha. Maaf aku tertawa terlalu berlebihan. Surat ini sengaja ditulis untuk hari ini supaya besok kamu ga terlalu sedih. Kurang baik apa kakak, dek? :p. Minimal bisa dibaca ulanglah surat cintanya sesuai request (ciyee). Surat ini berjudul katalisator semangat, julukan terbaru untukmu. Kenapa? Karena itulah yang kamu lakukan. Jadi katalisator agar semangat orang-orang lebih cepat terproses. Sebenarnya aku ingin menjelaskan proses katalisasi disini, namun aku takut orang mengira ini blog sains dan jadi ga mau buka tulisan lain, kan sayang, ngurangin pengunjung. Hahahaha. Surat ini ditulis sebagai ucapan terima kasih atas apa yang telah kamu perbuat untukku, dan untuk orang lain di sekitarmu. Aku tahu, tidak hanya aku yang merasa diberkati setiap berbincang denganmu, dan itu bagus adanya. You did your task well. Menjadi garam. Berdampak. Mungkin isi surat ini tidak akan sepanjang prolognya, tapi itu tidak mengurangi esensi ucapan terima kasih dari penulis untukmu. Banyak hal yang aku pelajari sejak kita berteman bertahun lalu. Aku mensyukuri semuanya. Meski kadang reaksimu sangat aneh dan jauh dari harapan saat kita berbincang, namun tetap saja hal itu mengundang tawa saat diingat kembali sekarang. Terima kasih telah membuat aku percaya bahwa mimpiku bisa diraih. Terima kasih telah bereaksi dengan sangat tepat saat aku serius membahas hal yang mungkin orang lain anggap: lebay. Terima kasih telah mau menjadi pendengar dan teman berdebat yang baik meski kita jarang saling menyapa. Aku tidak tahu apa yang terjadi jika dulu aku mengungkapkan mimpiku pada orang yang salah. Mungkin aku tidak menjadi seperti sekarang. I owe you for that. Fungsimu sebagai katalisator menjadi salah satu yang menyebabkan aku menjadi seperti hari ini. I thank my God in every remembrance of you. Seriously. Tetaplah menjadi katalisator semangat, ya. You’ll never know what will happen later. Bisa jadi saat ini ada orang-orang lain seperti Lia beberapa tahun silam yang membutuhkanmu. If you still like this, maybe you can change their life too. Who knows? You’re talented, bro. Use your talent more and more so that your life can bless many others. Never change except it for goodness. Keep your spirit up. I’m here to back you up. Someday we should meet to re-tell what God did in our life. So in the end we re-knowing that God is good, God is great, and God loves us. Happy valentine!


salah satu masterpiece x))
regards




 

Tempat Mengungkap yang Tak Terucap Template by Ipietoon Cute Blog Design