Hi, Cel, What’s up? Akhirnya terjawab sudah kenapa sepanjang hari ini otakku
selalu menawarkan namamu waktu lagi mikirin “mau kasih surat ke siapa ya hari
ini?” Ternyata itu adalah ‘alarm’ untuk mencari tahu tentang kabarmu. Aku sudah
baca postingan blog terbaru di blogmu. Postingan itu jugalah yang menggerakkan
tangan ini untuk menghubungi kamu lewat jalur pribadi yang akhirnya menciptakan
surat ini.
Aku bersyukur kita bisa bertemu
dengan ‘tidak sengaja’ di SYC 2015. Meskipun kita tidak terlalu lama bertemu,
tapi saat itu aku merasa bahwa pertemuan kita saat itu memang tidak akan
berakhir seperti halnya kegiatan tersebut berakhir. Apalagi ketika kamu bilang
kamu juga punya blog. Aha! Bisa nih buat jadi teman seperjuangan. Hehehe.
Setelah kembali ke kota masing-masing memang kita jarang berkomunikasi, tidak
masalah, karena menurutku kita sudah bukan remaja tanggung lagi yang berpikir
bahwa yang namanya komunikasi itu harus sesering mungkin (you know what I mean, right? :p). We have our own business. Tapi selama masa itu sebenarnya aku tetap
mengharapkan mendapat kabar bahwa blogmu sudah diupdate. Apalagi sejak aku
membaca blogmu yang sangat menunjukkan perubahan besar ke arah yang lebih baik.
Sangat memberkati. Aku senang sekali saat akhirnya menerima kabar yang dinanti. Yeay! We make progress. Salah satu resolusi
yang tercipta setelah mengikuti kapita selekta mulai dikerjakan. Hehehe.
Pertemuan dan blog kita mungkin
hanya alat yang digunakan Tuhan untuk mengerjakan rencanaNya (yang kita belum
tahu apa). Tapi setidaknya untuk saat ini, melalui blog itulah kita bisa saling
berkabar, bercerita, dan akhirnya saling
mendoakan. Terima kasih sudah mau
berbagi cerita ya. I’ll pray for you.
Kalau aku boleh berpesan, apapun yang sedang digumulkan saat ini, jangan sampai
kehilangan pengharapan dalam Tuhan, ya. Hadapi ujian dengan semangat. Stay
strong, Cel. Kalau mulai lelah dan goyah dan butuh teman, jangan ragu untuk
menghubungi aku. Aku berusaha sebisaku membantu. Dulu, kalau aku sedang dalam
kesusahan dan kebimbangan, kadang aku iseng membaca lagi tulisan lamaku.
Tulisan itu membantuku mengingat kembali bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan
aku. Ia membimbingku langkah demi langkah untuk tidak salah memilih. Ia juga
menopangku agar tetap kuat bertahan. Waktu itu mungkin aku tidak tahu apa yang
ingin Tuhan sampaikan. Namun pada akhirnya aku sadar bahwa apa yang terjadi
adalah hal yang terbaik untukku. Tulisanku merekam sebagian besar dari kisah lamaku. Mungkin kamu juga
bisa mencoba hal yang sama. Siapa tahu berhasil. Everything Happens for a reason. A good one. Once again, stay strong.
From your ‘long distance’ friend,
xoxo