Dear kak Thea,
Apa
kabar? Kalau liat dari akun instagramnya sih kayaknya baik-baik aja ya? :p.
Sering jalan-jalan ya sekarang? Ih, pengen jugaaa. Tapi apa daya adekmu ini
masih jadi buruh kantoran yang susah cuti (dan susah dana) hahahaha. But I love my job, btw. It makes me feel useful hahahaha.
Sekarang kakak menetap dimana ya? Masih di Semarang? Masih kerja di bank
tercinta? Sudah lama kita tidak saling menyapa.
Surat
kali ini aku sengaja ingin mengirimkannya ke kakak, sebagai ucapan terima
kasih. Terima kasih? Buat apa? Terima kasih karena sudah mengenalkanku pada
dunia blog tujuh tahun yang lalu. Kalau dipikir-pikir, kayaknya aku belum
pernah bilang terima kasih atas hal ini. Ajakan yang akhirnya membuat adekmu
ini merasa ada ‘kebisaan’ waktu lagi ga beres-ga beresnya. Hahahaa. Maafkan ke‘alay’an
dan kegalauanku dulu ya kak. Maklum, masih muda. Hahaha. Terima kasih juga
sudah mau menyemangati di awal-awal aku belajar menulis, terima kasih telah mau
memberi masukan agar tulisanku dapat lebih baik. Mungkin menurut kakak sepele,
tapi tanpa hal itu dulu sepertinya tulisanku juga tidak akan jadi seperti
sekarang ini. I owe you much, really.
Terima kasih, kakak guruku. Boleh loh sesekali blogwalking ke tempat adekmu. Supaya bisa melihat sejauh
mana perubahan adekmu ini. Banyak bacaan disana, dari yang ringan sampe yang
ringan banget. Siapa tahu ada masukan. Hahaha.
Blog
kakak masih aktifkah? Cerita tentang jalan-jalan dipost di blog? Aku lupa nama
blogmu. Kasih via japri dong alamatnya. Mau baca-baca. Siapa tahu nanti aku
juga termotivasi jadi travel blogger (berarti harus bisa jalan-jalan dulu
sebelum bisa posting di blog). Semoga blog kakak masih aktif, dan akan tetap
aktif. Supaya banyak kisah yang bisa kita nikmati kembali di masa datang.
I miss you, kak…
Sincerely yours,
Dek
Lia