Jumat, 06 Februari 2015

Bahagia Itu Sederhana



Hai, Kamu, aku ingin berbagi mengenai pandanganku tentang menjadi bahagia.
Coba kau simak, mungkin ada bahagia yang sama, atau mungkin kau punya bahagia yang lebih membahagiakan.

Menurutku,
Bahagia itu sederhana, sesederhana obrolan santai yang kita ucapkan kala hujan.
Bahagia itu sederhana, sesederhana senandung kecil yang dilantunkan saat mendengar lagu kesukaan.
Bahagia itu sederhana, sesederhana usapan tangan ayah di kepalamu hingga terlelap.
Bahagia itu sederhana, sesederhana disambut anak anjing yang berlonjak riang saat pulang.
Bahagia itu sederhana, sesederhana mendengar kalimat: “lause, liat rumah-rumahan aku. Udah bisa bikin sendiri” dari anak berusia 3 tahun.
Bahagia itu sederhana, sesederhana rengekan anak kecil yang tidak mau kita tinggal pergi.
Bahagia itu sederhana, sesederhana dipercayakan untuk melakukan sesuatu bagi orang lain
Bahagia itu sederhana, sesederhana kata terima kasih yang terucap.
Bahagia itu sederhana, sesederhana tawa yang tercipta saat bersama
Bahagia itu sederhana, sesederhana pilihan untuk menjadi bahagia.

Iya, bahagia itu pilihan. Setiap orang bebas memilih apa yang membuatnya menjadi bahagia.
Jika bahagia kita berbeda, tidak ada masalah dengan itu, selama kita menghormati kebahagiaan masing-masing.
Everyone has their concept about happiness. Respect their decision as they respect yours.

Menurutmu, apa bahagiamu? Apapun itu, selamat berbahagia.

*ditulis untuk tantangan twitter #30HariMenulisSuratCinta
 

Tempat Mengungkap yang Tak Terucap Template by Ipietoon Cute Blog Design