Dear my life partner (to be)*,
Sedang apa kamu saat ini? Sedang
bekerja kah? Sedang berencana membuka usaha? Atau sedang pusing dengan
pertanyaan ajaib ‘kapan married’?
hahahaha. Aku disini juga mengalami hal yang sama. Menyebalkan, ya? Iya. Tapi
sudahlah, tidak perlu diambil pusing, toh nanti kamu yang menjalani hidupmu.
Bukan mereka. Anggap saja itu cara mereka memberi perhatian padamu :p.
Apa yang harus kamu lakukan saat
ini hanyalah bertumbuh, mencari kehendak Tuhan, dan menggunakan talentamu
semaksimal mungkin. Aku percaya, jika kita sudah sama-sama siap, Tuhan akan
mempertemukan hati kita di waktu yang tepat.
Aku disini sedang bekerja keras,
sangat keras. Aku menyibukkan diriku dengan berbagai hal. Pergi pagi dan pulang
nyaris malam setiap harinya. Kuharap kamu tidak keberatan. Aku sedang
memanfaatkan masa produktifku dengan bekerja dan ikut berbagai kegiatan.
Mumpung belum ada tanggung jawab yang harus dikerjakan di rumah (selain cimo
tentunya xD). Aku sedang memanfaatkan waktu-waktu sendiriku untuk mencari
kehendak Tuhan, mengaktualisasi diri, membangun relasi dengan banyak orang,
memberi manfaat untuk sekitar dan belajar banyak hal dari mereka. Kamu tenang
saja, jika nanti kita dipertemukan, aku janji akan mengurangi kesibukan yang
kurang bermanfaat :p.
Kamu tahu, aku disini beberapa
kali mendapat protes dari teman-temanku. Mereka protes karena aku terlalu
independen. Bikin pria jadi takut mendekat. Hahaha. Lucu ya. Padahal aku hanya
sedang belajar untuk menjadi penolong yang baik. Penolong yang baik kan harus
mampu menolong dirinya sendiri terlebih dahulu baru bisa menolong pasangannya,
iya kan? Aku malah akan jadi perongrong jika hidupku terlalu tergantung dengan
orang lain, dan aku tidak mau kelak hanya menjadi bebanmu. aku ingin kita
menjadi partner yang bisa saling mengisi. Saling melengkapi. Sebelum aku bisa
melengkapi, aku harus utuh dulu, bukan? Jika ada yang takut mendekat karena
minder dan sebagainya, aku anggap itu adalah filter khusus dari Tuhan agar aku
tidak memilih orang yang salah sebelum kita dipersatukan xD. Disclaimer: aku
tidak semandiri yang mereka pikirkan sebenarnya, kurahap kamu tidak kecewa.
Hahaha.
Aku punya quote untukmu sebagai
penutup surat ini: fulfill your life there, I’ll do the same here until God set
a meeting for us as the single one, so that we can praise Him together,
forever.
Sincerely,
Your life partner
*if you exist :p
*ditulis untuk tantangan twitter #30HariMenulisSuratCinta