Rabu, 18 Februari 2015

A Letter for You*



Dear my life partner (to be)*,

Sedang apa kamu saat ini? Sedang bekerja kah? Sedang berencana membuka usaha? Atau sedang pusing dengan pertanyaan ajaib ‘kapan married’? hahahaha. Aku disini juga mengalami hal yang sama. Menyebalkan, ya? Iya. Tapi sudahlah, tidak perlu diambil pusing, toh nanti kamu yang menjalani hidupmu. Bukan mereka. Anggap saja itu cara mereka memberi perhatian padamu :p.
Apa yang harus kamu lakukan saat ini hanyalah bertumbuh, mencari kehendak Tuhan, dan menggunakan talentamu semaksimal mungkin. Aku percaya, jika kita sudah sama-sama siap, Tuhan akan mempertemukan hati kita di waktu yang tepat.


Aku disini sedang bekerja keras, sangat keras. Aku menyibukkan diriku dengan berbagai hal. Pergi pagi dan pulang nyaris malam setiap harinya. Kuharap kamu tidak keberatan. Aku sedang memanfaatkan masa produktifku dengan bekerja dan ikut berbagai kegiatan. Mumpung belum ada tanggung jawab yang harus dikerjakan di rumah (selain cimo tentunya xD). Aku sedang memanfaatkan waktu-waktu sendiriku untuk mencari kehendak Tuhan, mengaktualisasi diri, membangun relasi dengan banyak orang, memberi manfaat untuk sekitar dan belajar banyak hal dari mereka. Kamu tenang saja, jika nanti kita dipertemukan, aku janji akan mengurangi kesibukan yang kurang bermanfaat :p.

Kamu tahu, aku disini beberapa kali mendapat protes dari teman-temanku. Mereka protes karena aku terlalu independen. Bikin pria jadi takut mendekat. Hahaha. Lucu ya. Padahal aku hanya sedang belajar untuk menjadi penolong yang baik. Penolong yang baik kan harus mampu menolong dirinya sendiri terlebih dahulu baru bisa menolong pasangannya, iya kan? Aku malah akan jadi perongrong jika hidupku terlalu tergantung dengan orang lain, dan aku tidak mau kelak hanya menjadi bebanmu. aku ingin kita menjadi partner yang bisa saling mengisi. Saling melengkapi. Sebelum aku bisa melengkapi, aku harus utuh dulu, bukan? Jika ada yang takut mendekat karena minder dan sebagainya, aku anggap itu adalah filter khusus dari Tuhan agar aku tidak memilih orang yang salah sebelum kita dipersatukan xD. Disclaimer: aku tidak semandiri yang mereka pikirkan sebenarnya, kurahap kamu tidak kecewa. Hahaha.

Aku punya quote untukmu sebagai penutup surat ini: fulfill your life there, I’ll do the same here until God set a meeting for us as the single one, so that we can praise Him together, forever.

Sincerely,
Your life partner

 
*if you exist :p

*ditulis untuk tantangan twitter #30HariMenulisSuratCinta
 

Tempat Mengungkap yang Tak Terucap Template by Ipietoon Cute Blog Design