Rabu, 11 Februari 2015
I'm Here for You
Halo, Ce... Sebenarnya hari ini aku berencana menulis surat untuk memberi dukungan ke papa, namun setelah pembicaraan kita semalam, sepertinya saat ini Cece lebih membutuhkan dukunganku. Jadi, surat ini aku buat supaya Cece bisa lebih kuat menjalani apa yang akan Cece hadapi di depan.
Aku mencoba mengerti apa yang Cece rasakan saat ini, ingin rasanya bisa menjadi problem solver atas pergumulan yang Cece hadapi. Apa daya jam terbangku sebagai sarjana psikologi belum begitu tinggi sehingga aku belum bisa memberikan saran ataupun jalan keluar yang terbaik. Tapi satu hal yang harus Cece tahu, kapanpun Cece membutuhkan tempat untuk meluapkan kegundahan hati, you can call me second. Loh kok second, Lia? Iya... yang pertama kali harus Cece hubungi dalam kondisi apapun adalah Tuhan. Hehehe. You must call Him first. Aku hanya manusia yang kadang bisa salah, kadang bisa mengecewakan Cece, tapi Tuhan kita tidak pernah salah dan tidak akan mengecewakan Cece. Dia juga problem solver yang paling keren yang pernah ada. Trust me.
Cece juga bisa mencariku saat Cece merasa gundah, atau saat Cece membutuhkan orang untuk mendengarkan berita bahagia. I'll try my best to listening you. You'll never walk alone, Ce. Jalan yang Cece lalui mungkin berat menurut Cece, tapi Cece harus yakin Tuhan sudah menyiapkan banyak perlengkapan agar Cece bisa melalui jalan itu. Kalau Cece mulai meragukan kebaikan Tuhan, I'm here to reminder you anytime you need it. Satu pesanku ke Cece, jangan terlalu larut pada kesedihan. Jangan kalah dengan sisi melankolis Cece saat Cece mulai merasa down. Cece masih ingat lagu “Trust His Heart” ? Senandungkan lagu itu saat Cece merasa menghadapi jalan buntu, mungkin bisa sedikit menenangkan. Ketika Cece sudah tenang, Cece baru bisa memikirkan langkah apa yang akan Cece ambil.
Saat Cece merasa mulai putus asa, coba Cece bayangkan apa yang akan terjadi beberapa tahun ke depan saat Cece berhasil melalui kondisi ini, bayangkan pula apa yang akan terjadi jika Cece menyerah di tengah jalan. Hal itu bisa membangkitkan kembali semangat Cece. Jika Cece merasa lelah, tidak apa-apa untuk beristirahat sebentar, memikirkan hal ringan yang bisa membuat Cece tertawa. Memikirkan kekonyolanku misalnya. Hahaha. Aku akan dengan senang hati menemani Cece menghabiskan waktu dengan sia-sia. Hahaha.
Sudah dulu ya Ce suratnya. Aku tidak ingin membuatmu terharu sampai menangis. Nanti aku dimarahin mamanya Cece, terus ga dibolehin datang Sincia ke rumah. Hahahaha. Tetap semangat ya Ce. Semoga sukses untuk tanggal 14 Februarinya nanti ya... Chayo!
With Love,
your partner in crime
Label:
#30HariMenulisSuratCinta